Bajak laut yang Merampas Kebijaksanaan
If you dont understaind this language lets take your dictionary or open google translate, cause the poetry using indonesian language (bahasa). on my poets I tell about Pirates.
Mereka bersatu
Mereka berseru
Mereka berkumpul
Mereka terpecah
Kapal nya terlalu penuh
Kapal nya bocor
Kapal nya nyaris karam
Kapten mati dalam ke sia-sia an
Terapung di tengah lautan
Terlalu banyak suara yang diperbincangkan
Terlalu banyak suara yang diperdebatkan
Terlalu banyak suara yang direbutkan
Haruskah mereka tenggelam lalu menyesal
Sang bijaksana merebut perhatian masa yang panik
"Buang sekarang atau kita mati sekarang, seru sang bijaksana
Mereka berseru, kenapa semua itu harus dibuang!!!!???
Di buang atau tidak, kita semua tetap mati terkubur pasir dibalik air laut", seru sang bijaksana
"Apa yang akan kita rasakan dari harta yang membuat kapal ini berat? Apa yang akan kita dapatkan dari nya menjelang kematian semua itu hanya sia-sia", seru salah satu dari mereka yang mendengar
"Betul betul betul, kita menjadi bajak laut karena keterpaksaan lalu kita akan mati dalam keterpaksaan, aku tidak mau mati penasaran, bila kalian mau bawalah harta tersebut namun pergilah dari kapal ini dan berenang dilautan agar kalian punya harapan menikmatinya"
Lahirlah sang picik dan mengajak kawanan untuk mencari harta rampasan, mereka melempar nya kelautan
"Sekarang kalian nikmatilah kebijaksanaan kalian dan mati dalam ketiadaan, seru sang picik yang memilih melempar diri untuk berenang di lautan"
Kapal menjadi ringan namun air terus masuk, masuk dan masuk
Mereka semua berdiri di dek kapal
Kapal yang kini berlubang besar dari sisa pertermpuran yang mereka lupakan
Lubang yang terlahir kecil dan menganga semakin besar tidak diperbaiki, karena lupa
Mereka bersembunyi dalam takut, dalam kalut
Tubuh mereka menerjang air
Mata mereka memandang golongan picik yang tenggelam karena beban
Mata mereka memandang satu persatu dari mereka yang mati
Bongkahan kayu dari kapal mengapung
Mereka menggapai semua kayu dan saling bantu
Mereka tersapu dan terbawa ombak
Ada yang mati, hilang terbawa ombak, bunuh diri dan ada pula yang tetap terbawa ombak
Mereka tidur tak sadarkan diri
Sang bijaksana berseru, kita berada di surga kita telah tiba bangun kawan-kawan, dipulau kecil ini begitu banyak hewan yang harus kita buru, banyak emas dalam gua yang berada di pulau ini, banyak tanaman yang menunggu kita pasak, kita akan mati dengan nasib tak seperti hari kemarin
Apakah kita mati, seru satu dari kawanan nya
Kita hidup untuk mati dalam pulau yang menjanjikan kebijaksanaan ini kawan, seru sang bijaksana
Mereka berdiri dan bergegas tanpa mengindahkan kawanan picik yang mati dalam kepicikan, penyesalan dan kecelakaan